Senin, 23 Maret 2009

enigma



(Photo courtesy John Alexander, G7GCK Leicester, England.


Ini adalah enigma yang digunakan sebelum perang dunia II di buat oleh angkatan udara Jerman,dan memiliki nama: Luftwaffe Enigma machine (serial A6345 dated 1937), mesin sandi ini di desain oleh Chiffriermaschine Gesellschaft dan dibuat oleh: Heimsoeth und Rinke of Berlin

Enigma adalah mesin yang digunakan Jerman selama Perang Dunia II untuk mengenkripsi/dekripsi pesan-pesan militer.

  • Enigma menggunakan sistem rotor (mesin berbentuk roda yang berputar) untuk membentuk huruf cipherteks yang berubah-ubah.
  • Setelah setiap huruf dienkripsi, rotor kembali berputar untuk membentuk huruf cipherteks baru untuk huruf plainteks berikutnya.
  • Enigma menggunakan 4 buah rotor untuk melakukan substitusi.
  • Ini berarti terdapat 26 * 26 * 26 * 26 = 456.976 kemungkinan huruf cipherteks sebagai pengganti huruf plainteks sebelum terjadi perulangan urutan cipherteks.
  • Setiap kali sebuah huruf selesai disubstitusi, rotor pertama bergeser satu huruf ke atas.
  • Setiap kali rotor pertama selesai bergeser 26 kali, rotor kedua juga melakukan hal yang sama, demikian untuk rotor ke-3 dan ke-4.
  • Posisi awal keempat rotor dapat di-set; dan posisi awal ini menyatakan kunci dari Enigma.
  • Jerman meyakini bahwa cipherteks yang dihasilkan Enigma tidak mungkin dipecahkan. Namun, sejarah membuktikan bahwa pihak Sekutu berhasil juga memecahkan kode Enigma.
  • Keberhasilan memecahkan Enigma dianggap sebagai faktor yang memperpendek Perang Dunia II menjadi hanya 2 tahun.

Cara Kerja Mesin Enigma

Mesin Enigma bekerja berdasarkan perputaran rotor-rotor yang ada pada mesin tersebut. Ketika sebuah huruf diketikkan ke papan panel, urutan kerja dari mesin enigma adalah sebagai berikut :
  • Majukan rotor kanan sebanyak satu huruf. Huruf yang diketikkan masuk ke rotor paling kanan. Pada rotor ini dicari padanan pada rotor kedua. Setelah itu, masuk ke rotorke dua.
  • Pada rotor kedua, huruf hasil padanan dari rotor pertama dicari padanannya untuk rotor ke tiga.Setelah itu, masuk rotor ke tiga.
  • Pada rotor ketiga, dicari padanan untuk reflector.
  • Setelah masuk ke reflector, dicari pasangan huruf tersebut pada reflector, dan hasil pada reflector dikembalikan kepada rotor ketiga,kedua, ke satu,dan akhirnya menghasilkan huruf enkripsi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar